Kemajuaan teknologi di masa ini menyebabkan kemudahan dalam pembuatan pembalut. Umumnya pembalut-pembalut yang ada dipasaran saat ini terbuat dari kertas-kertas bekas dan serbuk-serbuk kayu yang di daur ulang dan diolah menjadi bubur kertas dan dijadikan pembalut.
Proses daur ulang ini tentunya
menggunakan bahan-bahan kimia untuk membersihkannya dan juga menggunakan
bahan pemutih serta bahan pelembut agar pembalut tersebut berwarna
putih bersih dan enak dipakai.
Umumnya proses pemutihan (bleaching)
dari bahan daur ulang tersebut menggunakan zat klorin yang menghasilkan
suatu zat sampingan yang bersifat super toksik yang merupakan senyawa
paling beracun yang pernah ditemukan manusia karena dapat menyebabkan
kerusakan organ secara luas. Zat tersebut dinamakan “dioxin”. Dioxin
merupakan suatu zat yang sangat berbahaya dan kadarnya sangat rendah dan
dihitung dalam pikogram atau “sepuluh pangkat minus duabelas gram” atau
“satu per juta-juta gram”.
Menurut keterangan EPA (Environtment
Protection Agency) di Amerika Serikat bahwa kadar dioxin yang dapat
ditolerir tubuh manusia adalah 0,006 pikogram per kilogram berat badan.
Sangat kecil sekali. Karena kadarnya yang begitu rendah maka disinyalir
belum ada satupun laboratorium yang bisa mendeteksi adanya dioksin pada
suatu pembalut.
Saking sangat berbahayanya zat dioksin
ini maka dinyatakan kadar bahayanya hanya dibawah kadar bahaya limbah
radioaktif. Dioxin ini bersifat hidrofobik yaitu takut terhadap air dan
dia akan mengendap dijaringan lemak. Bila dioxin ini jatuh ke air atau
ke laut maka dia akan mencari tempat dibadan ikan atau makhluk air
lainnya, dan di darat ia akan mencari badan hewan.
Tubuh manusia tidak dapat menghilangkan dioksin ini dari dalam tubuh
dengan sendirinya karena di dalam tubuh manusia tidak ada mekanisme
yang dapat menanggulangi efek dari dioxin. Dioksin hanya dapat keluar
atau berkurang kadarnya dari tubuh manusia melalui tiga cara, yaitu :
Melalui waktu paruh (chemical half time), melalui placenta dari ibu ke
janin, melalui ASI (air susu ibu) ke bayi. Jadi anak-anak pun sudah
dapat terkontaminasi oleh dioksin yang didapatkan dari ibu yang
mengandung kadar dioksin di dalam tubuhnya.
Diantara bahaya Dioxin pada pembalut wanita adalah :Dapat
menyebabkan Kemandulan, menyebabkan terganggunya sistem hormon,
menurunkan sistem imun, endometriosis, cacat janin, keguguran,
mengganggu fungsi hati, jantung, ginjal, mengganggu metabolisme, dan
dapat menyebabkan kanker dan tumor ganas pada vagina, leher dan mulut
rahim, rahim, serta indung telur. (copas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar